May 9, 2023

Uang Pertanggungan Adalah Salah Satu Pertimbangan Memilih Asuransi!

Semua orang tentu ingin mendapatkan keuntungan asuransi yang telah dibayarkan. Salah satu keuntungan yang patut dipertimangkan adalah besaran uang pertanggungan yang diberikan oleh pihak perusahaan asuransi kepada pemegang polis.

Sayangnya, untuk menentukan uang pertanggungan, dibutuhkan berbagai pertimbangan. Apa saja pertimbangan tersebut? Bagaimana cara klaimnya? Serta kapan uang pertanggungan dapat dicairkan?

Artikel ini akan membahas secara menyeluruh mengenai serba-serbi uang pertanggungan. Baik dari segi pengertian, jumlah, hingga prosedur pencairannya. Oleh karena itu, baca ulasan lengkap pada artikel ini hingga akhir.

Uang Pertanggungan Adalah Salah Satu Pertimbangan Memilih Asuransi!

Key Takeways:

  • Uang pertanggungan adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh pihak perusahaan asuransi kepada pemegang polis saat terjadi kerugian tertentu. Kerugian yang dimaksud adalah meninggal dunia, mengalami cacat total, kecelakaan, dan sebagainya.
  • Uang pertanggungan yang diberikan berasal dari premi asuransi yang dibayarkan oleh pemegang polis dalam jangka waktu tertentu.
  • Besaran uang pertanggungan tergantung dari polis asuransi yang dibayarkan. Jadi, besaran dananya tidak akan sama antara satu orang dengan orang lainnya.

Memahami Uang Pertanggungan dalam Asuransi

Uang pertanggungan merupakan salah satu komponen yang penting dalam asuransi. Dari uang pertanggungan ini, banyak nasabah mendapatkan manfaat dari uang pertanggungan ini. Lalu, apa uang pertanggungan itu?

Secara sederhana, uang pertanggungan asuransi adalah uang yang diberikan sebagai bentuk tanggung jawab dari pihak penanggung atau perusahaan asuransi apabila terjadi suatu risiko terhadap pihak tertanggung.

Adapun yang dimaksud dengan risiko di sini biasanya disebabkan karena terjadinya kerugian yang dijamin dalam asuransi. Misalnya dalam proteksi asuransi jiwa adalah tertanggung meninggal dunia, mengalami cacat tetap, atau terdiagnosa penyakit kritis.

Uang pertanggungan ini akan diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan atau kepada ahli waris.

Asal muasal uang pertanggungan asuransi ialah dari premi yang dibayarkan secara rutin oleh pemegang polis.

Apa Itu Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa prudential?

Uang pertanggungan asuransi prudential adalah total jumlah uang yang akan dikeluarkan atau dibayarkan oleh penanggung (perusahaan asuransi). Uang tersebut diberikan pada saat tertanggung (pemegang polis) mengajukan klaim sesuai dengan risiko yang dijamin dalam perjanjian dalam polis atau program asuransi.

Secara umum, resiko ini dikarenakan terjadinya kejadian yang dijamin dalam asuransi, atau memenuhi syarat untuk tertanggung mengajukan klaim. Sementara itu, pengertian asuransi sendiri merupakan produk proteksi finansial yang bekerja dengan cara mengalihkan resiko dari nasabah (pihak tertanggung) kepada perusahaan asuransi (pihak penanggung).

Perlu diketahui, UP (uang pertanggungan) merupakan satu dari banyak istilah yang sebaiknya dipahami seseorang sebelum membeli produk asuransi.

Jenis Asuransi yang Memberikan Uang Pertanggungan

Dalam konsep uang pertanggungan asuransi, tentu tidak semua asuransi akan memberikan uang pertanggungan. Hal ini terkait kebijakan dari asuransi tersebut yang tentu berbeda-beda. Meskipun begitu, ada beberapa asuransi yang memberikan uang pertanggungan kepada ahli waris. Berikut daftar jenis asuransi yang memberikan uang pertanggungan.

1. Asuransi Kecelakaan

Jenis asuransi pertama yang memberikan uang pertanggungan ialah asuransi kecelakaan. Uang pertanggungan pada asuransi kecelakaan akan diberikan ketika individu sebagai tertanggung mengalami kecelakaan yang kemudian menyebabkan individu meninggal dunia atau mengalami cacat permanen atau total.

Adapun untuk pencairan uang pertanggungan pada produk asuransi kecelakaan ini hanya dapat dicairkan apabila individu mengalami dampak dari kecelakaan dan tidak dapat dicairkan karena risiko lainnya.

2. Asuransi Jiwa

Jenis asuransi yang memberikan manfaat pertanggungan selanjutnya adalah produk asuransi jiwa. Dalam kebijakan asuransi jiwa, biasanya perusahaan asuransi akan memberikan pertanggungan dalam bentuk tunai atau uang tertanggung ketika individu sebagai tertanggung meninggal dunia baik alasan sakit ataupun kecelakaan.

Namun perlu digaris bawahi untuk meninggal dengan cara bunuh diri terdapat klausul khusus yang  dapat juga menjadi risiko yang dapat ditanggung. Namun tidak semua perusahaan asuransi menawarkan hal ini meskipun terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang berlaku.

3. Asuransi Penyakit Kritis

Produk asuransi terakhir yang memberikan uang pertanggunan ialah asuransi penyakit kritis. Jenis asuransi ini biasanya diambil oleh orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kritis dalam keluarga atau orang tua yang sudah lanjut usia.

Klaim asuransi untuk penyakit kritis biasanya dikeluarkan dengan tambahan pembebasan premi asuransi hingga usia tertentu apabila tertanggung secara medis mengidap penyakit kritis stadium tertentu. Adapun ketentuan hingga usia berapa premi asuransi dibebaskan dan stadium berapa dari penyakit kritis tersebut tertuang jelas dalam polis. Artinya, ketentuan tersebut sudah diketahui dan disetujui oleh tertanggung atau nasabah asuransi.

Jadi, baca dan pahami setiap poin yang tertulis dalam perjanjian berupa polis agar tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari. Bila perlu, calon nasabah mengajukan beberapa pertanyaan yang bisa membantu mereka mengerti lebih jauh tentang polis dari asuransi penyakit kritis yang hendak dipilihnya.

Baca juga: Wajib Paham Sebelum Memilih! Kenali Jenis-Jenis Asuransi

Cara Menentukan Uang Pertanggungan Asuransi

Setelah mempelajari apa itu uang pertanggungan serta melihat jenis asuransi apa saja yang memberi manfaat uang pertanggungan, kini saatnya mempelajari cara menentukan uang pertanggungan.

Setidaknya ada tiga pertimbangan yang bisa menentukan besar kecilnya nilai uang pertanggungan yang akan diterima. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

1. Nilai ekonomis

Pertimbangan pertama dalam menentukan nilai uang pertanggungan adalah nilai ekonomis yang menggambarkan kemampuan ekonomi calon tertanggung atau nasabah asuransi. Nilai ekonomis sendiri adalah nilai rata-rata dari pendapatan Anda setiap bulannya. Pihak perusahaan asuransi biasanya akan menghitung seberapa banyak calon nasabah memiliki penghasilan bersih setiap bulan dan berapa jumlah pengeluaran per bulannya.

Menghitung pendapatan bersih tergolong mudah yaitu mengurangi pendapatan kotor dengan sejumlah potongan, tunjangan, pajak, dan lain sebagainya.

2. Tanggungan lain

Setelah menghitung nilai ekonomis dari penghasilan bersih calon nasabah, penentuan nilai uang pertanggungan juga perlu melihat tanggungan lain dari calon nasabah tersebut. Maksud dari tanggungan lain ini adalah jumlah orang yang menjadi tanggungan si pemegang polis.

Misalnya, pemegang polis adalah pencari nafkah utama yang memiliki tanggungan dua orang tua, istri, anak, dan adik. Maka semua yang masuk ke dalam tanggungan ini akan berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai uang pertanggungan. Semakin banyak tanggungan, maka semakin besar uang pertanggungan asuransi yang diberikan.

3. Hubungan dengan pihak lain

Pertimbangan ketiga penentuan nilai uang pertanggungan adalah ada dan tidaknya hubungan pemegang polis dengan pihak lain. Adapun yang dimaksud dengan pihak lain ini adalah adanya utang piutang maupun kegiatan bisnis lainnya.

Jika nasabah memiliki sejumlah hutang yang baru bisa lunas beberapa tahun kemudian, perhitungkan juga hal tersebut. Dengan begitu, uang pertanggungan bisa digunakan untuk menutupi kebutuhan tersebut dan kebutuhan lain sang ahli waris termasuk biaya kehidupan sehari-hari dan dana pendidikan anak hingga jenjang pendidikan tertentu.

Jadi, jangan sampai uang pertanggungan hanya cukup untuk melunasi hutang sedangkan perjalanan hidup ahli waris masih begitu panjang. Terlebih jika sumber pendapatan hanya berasal dari tertanggung sebagai kepala keluarga saja.

Cara Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi

Cara Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi

Setelah melihat elemen apa saja yang akan berpengaruh dalam menentukan besaran uang pertanggungan atau disebut juga dengan santunan tunai, kini saatnya mempelajari bagaimana cara menghitung uang pertanggungan asuransi.

Terdapat tiga cara perhitungan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan keuangan dari nasabah. Simak pemaparan lengkapnya di bawah ini.

1. Human life value

Cara menghitung uang pertanggungan pertama adalah dengan menggunakan metode human life value. Secara sederhana, human life value adalah uang pertanggungan secara mutlak dihitung berdasarkan pendapatan bulanan dikali dengan durasi dana tersedia untuk menopang kebutuhan hidup. Hal ini dilakukan tanpa memperhatikan faktor bunga maupun pertumbuhan dana jika uang pertanggungan yang diterima disimpan dalam produk perbankan.

Sebagai contoh, Anda memiliki penghasilan bersih sebesar Rp10 juta per bulan. Maka cara menghitung uang pertanggungannya adalah Rp10 juta x 12 x 3 = Rp360 juta dengan catatan dikali 3 adalah estimasi gaji selama tiga tahun.

2. Income-based value

Cara menghitung uang pertanggunag kedua ialah dengan metode income-based value. Income-based Value adalah metode perhitungan uang pertanggungan berdasarkan rata-rata jumlah penghasilan setiap bulan dengan memasukkan estimasi pertumbuhan dana di dalamnya.

Berikut merupakan contoh perhitungan dengan metode ini: Misalkan Anda memiliki penghasilan rata-rata 10 juta perbulan, maka (Rp10 juta x 12) : 5.5% = Rp2,18 Miliar. Dimana 5,5% adalah estimasi suku bunga dari instrumen investasi pendapatan tetap.

2. Financial needs-based value

Cara ketiga adalah dengan menggunakan metode financial needs-based value. Terdapat dua perhitungan dalam financial needs-based value ini yakni present value dan future value. Financial needs-based value akan menghitung besaran uang pertanggungan dengan cara mengambil dari nilai kisaran yang setidaknya disamakan dengan nominal kebutuhan tertentu pada saat ini atau disebut dengan istilah present value. Nominal ini dikalikan dengan 150 persen. 

Sementara itu, uang pertanggungan maksimal adalah jumlah uang di masa mendatang atau disebut dengan istilah future value. Nilai ini dikalikan dengan 80 persen.

Baca juga: Jangan Memilih Asuransi Sebelum Tau Ini! Kenali Premi Asuransi

Tips Mencairkan Uang Pertanggungan Asuransi

Adanya uang pertanggungan tentu dapat memberikan manfaat pertanggungan bagi keluarga yang terdampak kerugian. Baik itu kerugian karena meninggal dunia ataupun akibat kecelakaan. Premi asuransi yang dibayarkan oleh pemegang polis selama hidupnya bisa menjadi pelindung bagi keluarga yang ditinggalkan dengan cara mengajukan klaim asuransi.

Adapun proses untuk klaim asuransi untuk mendapatkan uang pertanggungan tidak bisa dilakukan asal-asalan. Pasalnya, kesalahan pada prosedur bisa berakibat pada kegagalan klaim uang pertanggungan itu sendiri. Agar hal ini tidak terjadi, simak tips mencairkan uang pertanggungan berikut ini.

1. Pastikan Tidak Ada Tunggakan Premi

Tips pertama yang harus dipenuhi adalah memastikan bahwa tidak ada tunggakan premi asuransi yang seharusnya dibayarkan. Jika terdapat tunggakan, maka proses klaim bisa terhambat.

2. Amati kelengkapan dokumen

Tips kedua adalah melakukan dan memastikan kelengkapan dokumen yang disyaratkan. Biasanya, pihak perusahaan asuransi akan memberikan sederet daftar dan formulir yang harus dipenuhi dalam pengajuan klaim asuransi.

Lakukan pengecekan kembali sebelum menyerahkan dokumen ke perusahaan asuransi. Hal ini penting dilakukan karena kesalahan dokumen dapat berakibat pada kegagalan proses klaim asuransi.

3. Perhatikan batas waktu klaim

Klaim asuransi memiliki batas waktu pengajuan klaim yang berbeda-beda. Umumnya, maksimal waktu pengajuan klaim adalah 5×24 jam sejak terjadinya kerugian. Jika melebihi batas waktu tersebut, perusahaan asuransi berhak menolak pengajuan klaim tertanggung.

Oleh sebab itu, sebaiknya ajukan klaim sesegera mungkin sejak terjadinya kerugian agar proses klaim menjadi lebih mudah dan cepat.

4. Jangan ragu untuk berkonsultasi

Tips terakhir agar uang pertanggungan dapat dibayarkan tanpa harus melalui proses penolakan adalah dengan berkonsultasi dengan yang lebih ahli. Dengan berkonsultasi, Anda akan mendapat pencerahan terkait apa saja yang harus dilakukan.

Dalam hal konsultasi, Anda bisa memilih financial advisor terpercaya dan bertanggung jawab. Salah satu financial advisor yang terbukti bertanggung jawab dan berpengalaman menangani berbagai klien adalah TMF Financial Advisor. Klik di sini untuk mencari tau informasi lebih lanjut.

Article written by Stephanie Tania
Pecinta Kuliner dan Jalan - Jalan. Stephanie Tania adalah penulis konten dari tim TMF Financial Advisor. Motto hidupnya adalah "kamu boleh buang uang, tapi tidak boleh buang waktu".
logo-tmf-white
​PERNYATAAN UMUM:
Website ini adalah website pribadi, BUKAN merupakan bagian dari PT. Prudential Life Assurance ataupun Grup keuangan lainnya. Website ini adalah media online dengan tujuan untuk penyampaian informasi dan memberi edukasi kepada masyarakat mengenai asuransi dan perencanaan keuangan. Konten yang ditulis ialah interpretasi pribadi.

© 2020 - 2024 by TMF Financial
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram