April 25, 2023

Reksadana Adalah Pilihan Investasi yang Cocok untuk Pemula

Reksadana adalah sebuah instrumen investasi yang menjadi wadah bagi beberapa investor untuk mengelola dana secara berkelompok dan dikelola oleh Manajer Investasi. Apakah ini cocok untuk Anda? Mari kita cari tahu bersama.

Reksadana Adalah Pilihan Investasi yang Cocok untuk Pemula

Key Takeaways

  • Investasi Reksadana adalah investasi yang cocok untuk investor pemula
  • Meskipun terlihat lebih mudah, dalam melakukan investasi reksadana kita tepat perlu belajar dan mempertimbangkan dengan hati-hati.

Mencapai kebebasan finansial bisa dilakukan melalui banyak cara, salah satunya dengan berinvestasi. Dalam investasi sendiri, ada jenis investasi yang disebut dengan investasi reksadana.

Investasi reksadana adalah sebuah alternatif untuk Anda yang mungkin masih ragu untuk memulai investasi saham sendiri.

Mengapa demikian?

Karena dalam investasi reksadana Anda pengelolaan dana dari masyarakat pemodal (Anda dan beberapa investor lainnya) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Apa itu portofolio efek?

Apa itu Manajer Investasi?

Mari kita bahas investasi reksadana ini bersama-sama.

Apa Itu Reksadana?

Sebelum membahas tentang investasi reksadana, kita akan mencari tahu tentang berbagai istilah yang biasa digunakan dalam investasi reksadana.

Berbicara tentang reksadana kita akan bertemu dengan istilah pasar modal atau bursa efek. Anda mungkin sudah familiar dengan kata Bursa Efek Indonesia, itu adalah sama.

Bursa efek adalah pasar yang menjual efek. Efek ini adalah surat berharga yang bisa diperdagangkan. Surat berharga sendiri ada berbagai macam, ada surat untuk kepemilikan perusahaan (saham), dan surat pernyataan pinjaman (obligasi).

Lalu apa bedanya investasi reksadana dengan investasi saham?

Secara mudahnya, jika Anda melakukan investasi saham, Anda akan membeli surat kepemilikan sebuah perusahaan dalam jumlah tertentu, biasanya menggunakan satuan lot. Harga tiap lot ini beragam tergantung dari valuasi perusahaan.

Masalahnya, terkadang harga saham di sebuah perusahaan itu sangat tinggi, sehingga untuk kita yang masih pemula akan cukup kesulitan untuk membelinya. Jika bisa terbelipun, akan ada risiko besar karena semua uang kita hanya ada dalam satu saham.

Muncullah investasi reksadana, investasi reksadana adalah solusi bagi kita yang masih pemula. Karena dalam investasi reksadana dana yang kita miliki akan digabungkan dengan dana dari investor lain yang nantinya akan dikelola oleh Manajer Investasi untuk dijadikan sebuah portofolio yang berisi bermacam surat berharga dalam satu tempat yang disebut reksadana.

Cara Kerja Reksadana

Setelah mengetahui apa itu reksadana, hal selanjutnya yang perlu kita tahu adalah cara kerja reksadana itu sendiri.

Secara singkat cara kerja reksadana adalah sebagai berikut:

  • Kita membeli reksadana melalui Manajer Investasi dengan cara mentransfer uang ke Bank Kustodian
  • Manajer Investasi mengelola dana yang diterima dengan membeli/menjual instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau pasar uang sesuai dengan jenis reksadana yang diinginkan investor
  • Pembelian/penjualan ini dilakukan oleh Manajer Investasi melalui perantara Pedagang Efek
  • Saat kita ingin menjual reksadana kita, Manajer Investasi akan menginstruksikan pembayaran kepada Bank Kustodian
  • Tahap akhirnya, Bank Kustodian akan melakukan transfer sejumlah nilai penjualan reksadana kita.

Jenis-Jenis Reksadana

Ketika sudah memahami cara kerja reksadana, kita perlu mengetahui apa saja jenis reksadana yang tersedia.

1. Reksadana Saham

Seperti yang kita bahas dalam definisi reksadana, reksadana juga ada yang disebut dengan reksadana saham. Reksadana saham adalah sebuah reksadana yang setidaknya 80% dari total portofolio efek oleh Manajer Investasi ditempatkan di saham.

Sesuai dengan sifat saham yang fluktuasinya tinggi, reksadana saham memiliki risiko yang cukup tinggi namun keuntungan investasi reksadana saham bisa tinggi pula.

2. Reksadana Pasar Uang

Jenis reksadana berikutnya adalah reksdana pasar uang. Jenis reksadana ini adalah sebuah reksadana yang jangka waktunya biasanya kurang dari satu tahun.

Instrumen investasi yang masuk dalam Reksdana Pasar Uang (RDPU) seperti SBI (Surat Bank Indonesia), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan deposito berjangka.

Pilihan reksadana pasar uang ini dirasa cocok untuk tempat menyimpan dana darurat, karena proses pengambilan cepat, memiliki risiko rendah, dan keuntungan biasanya lebih tinggi dari suku bunga deposito biasa.

3. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana Pendapatan Tetap cukup mirip dengan Reksadana Pasar Uang. Bedanya, instrumen investasi yang dipilih oleh Manajer Investasi setidaknya 80% pada efek yang bersifat utang.

Instrumen investasi yang termasuk dalam Reksadana Pendapatan Tetap adalah Surat Utang Negara (SUN), sukuk, dan obligasi.

Secara risiko, Reksadana Pendapatan Tetap tidak terlalu berisiko namun juga tidak menghasilkan keuntungan investasi sebesar Reksadana Saham.

4. Reksadana Campuran

Reksadana Campuran bisa dibilang sebagai reksadana kelas menengah yang cukup aman. Seperti namanya, Reksadana Campuran berisi campuran antara saham, obligasi, dan instrumen investasi lainnya.

Secara potensi dan resiko, Reksadana Campuran berada di tengah-tengah dari semua jenis reksadana.

5. Reksadana Index

Reksadana Index menghasilkan keuntungan atau kerugian sejalan dengan index acuan. Reksadana Index bersifat pasif artinya tidak melakukan jual beli di bursa.

Jika Reksadana Index diperjualbelikan di bursa maka sebutannya adalah Exchange Traded Fund (ETF).

Strategi Dasar untuk Berinvestasi di Reksadana

Strategi Dasar untuk Berinvestasi di Reksadana

Setelah mengetahui jenis-jenis reksadana, kami yakin Anda sudah tidak sabar untuk memulai perjalanan Anda dalam investasi reksadana.

Namun, sebelum itu, kami akan memberikan strategi dasar untuk Anda yang baru mulai melakukan investasi reksadana.

  • Mulai dengan nominal kecil, meskipun dalam pembahasan sebelumnya kita tahu bahwa investasi reksadana memiliki risiko yang lebih kecil dibanding saham. Kita tetap harus berhati-hati karena investasi reksadana tetap memiliki risiko.
  • Tingkatkan literasi tentang investasi. Meskipun dibantu oleh Manajer Investasi, kita tetap harus meningkatkan pengetahuan kita tentang investasi reksadana. Dengan mempelajari investasi reksadana dengan lebih dalam kita akan mengerti strategi investasi yang baik.
  • Mengurangi kegiatan jual beli reksadana. Meskipun ada beberapa jenis reksadana yang memilki waktu pencairan yang cepat, saat bertransaksi kita akan dikenakan biaya untuk jual beli, maka dari itu jadikan investasi reksadana sebagai investasi jangka menengah dan jangka panjang.
  • Pilih produk reksadana sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Dengan kemudahan investasi reksadana, kita memiliki kebebasan yang tinggi untuk memilih mana produk reksadana yang tepat bagi kita.

Tips Praktis Memilih Jenis Reksadana

  • Jika tujuan investasi reksadana ditujukan untuk kebutuhan dana darurat maka sebaiknya Anda memilih produk Reksa dana Pasar Uang
  • Jika tujuan investasi reksa dana ditujukan untuk kebutuhan jangka pendek - menengah, pilih produk Reksa dana Pendapatan Tetap
  • Jika tujuan investasi reksa dana untuk kebutuhan jangka menengah - panjang, pilih produk Reksa dana Campuran
  • Jika tujuan investasi reksdana untuk kebutuhan jangka panjang, pilih produk Reksa dana Saham

Namun, tips ini hanyalah tips sederhana dalam memilih instrumen investasi, jika Anda menginginkan saran yang lebih mendalam. Silahkan hubungi financial advisor kami di sini.

Keuntungan Berinvestasi Reksadana

Setelah membaca semua hal tentang reksadana, Anda mungkin bertanya-tanya kenapa harus memilih reksadana sebagai instrumen investasi.

Keuntungan berinvestasi reksadana adalah sebagai berikut:

1. Diversifikasi Investasi Tinggi

    Karena pengelolaan dana dari masyarakat pemodal dilakukan oleh tim profesional Manajer Investasi, risiko yang mungkin terjadi bisa diminimalisir. Selain itu, karena Manajer Investasi mengerti strategi diversifikasi dengan lebih baik, maka risiko likuiditas juga akan tersebar. Di atas itu semua, Manajer Investasi pasti diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK) sehingga keamanannya akan lebih terjamin.

    2. Modal Investasi yang Beragam

    Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, investasi reksadana mengizinkan kita memulai dengan modal yang sangat minimal. Kesempatan ini tentu saja bisa menjadi media berlatih bagi kita yang baru mengerti tentang investasi reksadana.

    3. Transparansi Laporan yang Baik Sehingga Mudah Dibandingkan

    Selain diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK), reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Selain itu, saat ini kita dengan sangat mudah bisa membandingkan berbagai macam Manajer Investasi untuk memilih yang cocok dengan kita.

    4. Likuiditas yang Tinggi

    Instrumen investasi harus memiliki potensi likuiditas yang tinggi agar reksadana kita bebas untuk kita perjualbelikan. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifat instrumen investasi ini sangat likuid.

    Risiko yang Mungkin Kita Terima Saat Menggunakan Investasi Reksadana

    Risiko yang Mungkin Kita Terima Saat Menggunakan Investasi Reksadana

    Selain berbagai keuntungan di atas, investasi reksadana tentu juga memilki potensi risiko.

    Potensi risiko yang mungkin timbul antara lain:

    1. Keuntungan dan kerugian kita diatur oleh Manajemen Investasi

    Karena kita menggunakan perantara Manajer Investasi, nasib reksadana kita tergantung dari kepiawaian Manajer Investasi tersebut. Ada kemungkinan analisa yang dilakukan oleh Manajer Investasi keliru sehingga Manajer Investasi memilih emiten yang kondisi keuangannya tidak baik, sehingga emiten gagal untuk membayar kewajibannya. Maka dari itu, kita wajib memilih Manajer Investasi yang memilki strategi pembelian investasi yang ketat.

    2. Ada Risiko Likuiditas

    Hal ini mungkin terjadi jika pemegang unit penyertaan melakukan penarikan dana dalam jumlah besar dalam waktu bersamaan. Hal ini biasanya terjadi akibat ada kejadian luar biasa yang terjadi di luar bursa efek. Hal luar biasa yang terjadi biasanya terkait situasi ekonomi politik sebuah negara, bangkrut atau tutupnya beberapa perusahaan yang menjadi emiten di sebuah reksadana, bisa juga diakibatkan bencana yang memengaruhi seluruh negara atau dunia.

    3. Biaya Tambahan untuk Manajer Investasi dan Bank Kustodian

    Ketika harus melewati Manajer Investasi dan Bank Kustodian, kita juga akan dibebankan biaya untuk membayar Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Dengan adanya risiko ini, sebagai seorang investor pemula kita hendaknya melakukan pertimbangan yang matang atau langkah lebih bijaknya berkonsultasi dengan profesional sebelum melakukan pembelian reksa dana.

    4. Risiko Menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih)

    NAB (Nilai Aktiva Bersih) adalah sebuah ukuran yang digunakan untuk menilai harga bersih dari sebuah reksadana setiap harinya. NAB ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar modal. Risiko kerugian bisa kita alami jika harga beli awal kita lebih tinggi dari harga jual di hari itu. Maka dari itu kita juga membutuhkan strategi dan kesabaran dalam investasi reksadana.

    Hal-Hal yang Perlu Diketahui Sebagai Seorang Investor Pemula

    Jika Anda membaca sampai bagian ini, kami anggap Anda sudah siap untuk memulai investasi di reksadana. Namun, ada beberapa tips yang ingin kami bagikan kepada Anda.

    1. Transaksi Hanya Dapat Anda Lakukan pada Hari Bursa

    Jika ingin melakukan investasi reksadana, langkah yang perlu Anda lakukan sama seperti membuka rekening bank.Anda hanya perlu mengisi formulir yang tersedia, dan membawa identitas diri yang diakui di Indonesia. Selain itu, tentu saja Anda harus menyiapkan dana investasi sesuai dengan keinginan Anda.Selanjutnya, semua dokumen itu akan diserahkan kepada Manajer Investasi secara langsung maupun melalui agen penjual.Saat ini Anda juga bisa melakukan pembukaan rekening investasi reksadana secara online melalui aplikasi-aplikasi terkait.

    2. Transaksi Dinilai dalam Jumlah Nilai Aktiva Bersih

    Seperti yang kita bahas dalam bagian NAB, nilai uang Anda akan ditranformasikan ke dalam bentuk NAB yang berlaku pada hari itu. Anda bisa mengecek NAB pada hari itu melalui internet.

    3. Transaksi Investasi Reksadana Memiliki Cut-Off Time Tiap Harinya

    Cut-Off Time ini biasanya pada pukul 12.00-13.00 WIB. Jika Anda melewati waktu ini maka nilai transaksi Anda akan menyesuaikan NAB pada hari berikutnya.

    4. Anda Akan Mendapatkan Surat Konfirmasi Transaksi Pembelian

    Jika sudah melakukan pembelian, Anda akan menerima surat konfirmasi dari Bank Kustodian sebagai bukti kepemilikan. Konfirmasikan jika setelah melakukan pembelian Anda belum menerima surat ini.

    Itulah beberapa pengetahuan yang perlu Anda ketahui sebelum memulai investasi reksadana. Jika Anda mengalami kesulitan dalam memutuskan investasi reksadana yang tepat. Kami sarankan Anda menghubungi kami.

    Article written by Stephanie Tania
    Pecinta Kuliner dan Jalan - Jalan. Stephanie Tania adalah penulis konten dari tim TMF Financial Advisor. Motto hidupnya adalah "kamu boleh buang uang, tapi tidak boleh buang waktu".
    logo-tmf-white
    ​PERNYATAAN UMUM:
    Website ini adalah website pribadi, BUKAN merupakan bagian dari PT. Prudential Life Assurance ataupun Grup keuangan lainnya. Website ini adalah media online dengan tujuan untuk penyampaian informasi dan memberi edukasi kepada masyarakat mengenai asuransi dan perencanaan keuangan. Konten yang ditulis ialah interpretasi pribadi.

    © 2020 - 2024 by TMF Financial
    chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram