Reksadana adalah sebuah instrumen investasi yang menjadi wadah bagi beberapa investor untuk mengelola dana secara berkelompok dan dikelola oleh Manajer Investasi. Apakah ini cocok untuk Anda? Mari kita cari tahu bersama.
Key Takeaways
Mencapai kebebasan finansial bisa dilakukan melalui banyak cara, salah satunya dengan berinvestasi. Dalam investasi sendiri, ada jenis investasi yang disebut dengan investasi reksadana.
Investasi reksadana adalah sebuah alternatif untuk Anda yang mungkin masih ragu untuk memulai investasi saham sendiri.
Mengapa demikian?
Karena dalam investasi reksadana Anda pengelolaan dana dari masyarakat pemodal (Anda dan beberapa investor lainnya) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Apa itu portofolio efek?
Apa itu Manajer Investasi?
Mari kita bahas investasi reksadana ini bersama-sama.
Sebelum membahas tentang investasi reksadana, kita akan mencari tahu tentang berbagai istilah yang biasa digunakan dalam investasi reksadana.
Berbicara tentang reksadana kita akan bertemu dengan istilah pasar modal atau bursa efek. Anda mungkin sudah familiar dengan kata Bursa Efek Indonesia, itu adalah sama.
Bursa efek adalah pasar yang menjual efek. Efek ini adalah surat berharga yang bisa diperdagangkan. Surat berharga sendiri ada berbagai macam, ada surat untuk kepemilikan perusahaan (saham), dan surat pernyataan pinjaman (obligasi).
Lalu apa bedanya investasi reksadana dengan investasi saham?
Secara mudahnya, jika Anda melakukan investasi saham, Anda akan membeli surat kepemilikan sebuah perusahaan dalam jumlah tertentu, biasanya menggunakan satuan lot. Harga tiap lot ini beragam tergantung dari valuasi perusahaan.
Masalahnya, terkadang harga saham di sebuah perusahaan itu sangat tinggi, sehingga untuk kita yang masih pemula akan cukup kesulitan untuk membelinya. Jika bisa terbelipun, akan ada risiko besar karena semua uang kita hanya ada dalam satu saham.
Muncullah investasi reksadana, investasi reksadana adalah solusi bagi kita yang masih pemula. Karena dalam investasi reksadana dana yang kita miliki akan digabungkan dengan dana dari investor lain yang nantinya akan dikelola oleh Manajer Investasi untuk dijadikan sebuah portofolio yang berisi bermacam surat berharga dalam satu tempat yang disebut reksadana.
Setelah mengetahui apa itu reksadana, hal selanjutnya yang perlu kita tahu adalah cara kerja reksadana itu sendiri.
Secara singkat cara kerja reksadana adalah sebagai berikut:
Ketika sudah memahami cara kerja reksadana, kita perlu mengetahui apa saja jenis reksadana yang tersedia.
Seperti yang kita bahas dalam definisi reksadana, reksadana juga ada yang disebut dengan reksadana saham. Reksadana saham adalah sebuah reksadana yang setidaknya 80% dari total portofolio efek oleh Manajer Investasi ditempatkan di saham.
Sesuai dengan sifat saham yang fluktuasinya tinggi, reksadana saham memiliki risiko yang cukup tinggi namun keuntungan investasi reksadana saham bisa tinggi pula.
Jenis reksadana berikutnya adalah reksdana pasar uang. Jenis reksadana ini adalah sebuah reksadana yang jangka waktunya biasanya kurang dari satu tahun.
Instrumen investasi yang masuk dalam Reksdana Pasar Uang (RDPU) seperti SBI (Surat Bank Indonesia), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan deposito berjangka.
Pilihan reksadana pasar uang ini dirasa cocok untuk tempat menyimpan dana darurat, karena proses pengambilan cepat, memiliki risiko rendah, dan keuntungan biasanya lebih tinggi dari suku bunga deposito biasa.
Reksadana Pendapatan Tetap cukup mirip dengan Reksadana Pasar Uang. Bedanya, instrumen investasi yang dipilih oleh Manajer Investasi setidaknya 80% pada efek yang bersifat utang.
Instrumen investasi yang termasuk dalam Reksadana Pendapatan Tetap adalah Surat Utang Negara (SUN), sukuk, dan obligasi.
Secara risiko, Reksadana Pendapatan Tetap tidak terlalu berisiko namun juga tidak menghasilkan keuntungan investasi sebesar Reksadana Saham.
Reksadana Campuran bisa dibilang sebagai reksadana kelas menengah yang cukup aman. Seperti namanya, Reksadana Campuran berisi campuran antara saham, obligasi, dan instrumen investasi lainnya.
Secara potensi dan resiko, Reksadana Campuran berada di tengah-tengah dari semua jenis reksadana.
Reksadana Index menghasilkan keuntungan atau kerugian sejalan dengan index acuan. Reksadana Index bersifat pasif artinya tidak melakukan jual beli di bursa.
Jika Reksadana Index diperjualbelikan di bursa maka sebutannya adalah Exchange Traded Fund (ETF).
Setelah mengetahui jenis-jenis reksadana, kami yakin Anda sudah tidak sabar untuk memulai perjalanan Anda dalam investasi reksadana.
Namun, sebelum itu, kami akan memberikan strategi dasar untuk Anda yang baru mulai melakukan investasi reksadana.
Namun, tips ini hanyalah tips sederhana dalam memilih instrumen investasi, jika Anda menginginkan saran yang lebih mendalam. Silahkan hubungi financial advisor kami di sini.
Setelah membaca semua hal tentang reksadana, Anda mungkin bertanya-tanya kenapa harus memilih reksadana sebagai instrumen investasi.
Keuntungan berinvestasi reksadana adalah sebagai berikut:
Karena pengelolaan dana dari masyarakat pemodal dilakukan oleh tim profesional Manajer Investasi, risiko yang mungkin terjadi bisa diminimalisir. Selain itu, karena Manajer Investasi mengerti strategi diversifikasi dengan lebih baik, maka risiko likuiditas juga akan tersebar. Di atas itu semua, Manajer Investasi pasti diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK) sehingga keamanannya akan lebih terjamin.
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, investasi reksadana mengizinkan kita memulai dengan modal yang sangat minimal. Kesempatan ini tentu saja bisa menjadi media berlatih bagi kita yang baru mengerti tentang investasi reksadana.
Selain diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK), reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Selain itu, saat ini kita dengan sangat mudah bisa membandingkan berbagai macam Manajer Investasi untuk memilih yang cocok dengan kita.
Instrumen investasi harus memiliki potensi likuiditas yang tinggi agar reksadana kita bebas untuk kita perjualbelikan. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifat instrumen investasi ini sangat likuid.
Selain berbagai keuntungan di atas, investasi reksadana tentu juga memilki potensi risiko.
Potensi risiko yang mungkin timbul antara lain:
Karena kita menggunakan perantara Manajer Investasi, nasib reksadana kita tergantung dari kepiawaian Manajer Investasi tersebut. Ada kemungkinan analisa yang dilakukan oleh Manajer Investasi keliru sehingga Manajer Investasi memilih emiten yang kondisi keuangannya tidak baik, sehingga emiten gagal untuk membayar kewajibannya. Maka dari itu, kita wajib memilih Manajer Investasi yang memilki strategi pembelian investasi yang ketat.
Hal ini mungkin terjadi jika pemegang unit penyertaan melakukan penarikan dana dalam jumlah besar dalam waktu bersamaan. Hal ini biasanya terjadi akibat ada kejadian luar biasa yang terjadi di luar bursa efek. Hal luar biasa yang terjadi biasanya terkait situasi ekonomi politik sebuah negara, bangkrut atau tutupnya beberapa perusahaan yang menjadi emiten di sebuah reksadana, bisa juga diakibatkan bencana yang memengaruhi seluruh negara atau dunia.
Ketika harus melewati Manajer Investasi dan Bank Kustodian, kita juga akan dibebankan biaya untuk membayar Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Dengan adanya risiko ini, sebagai seorang investor pemula kita hendaknya melakukan pertimbangan yang matang atau langkah lebih bijaknya berkonsultasi dengan profesional sebelum melakukan pembelian reksa dana.
NAB (Nilai Aktiva Bersih) adalah sebuah ukuran yang digunakan untuk menilai harga bersih dari sebuah reksadana setiap harinya. NAB ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar modal. Risiko kerugian bisa kita alami jika harga beli awal kita lebih tinggi dari harga jual di hari itu. Maka dari itu kita juga membutuhkan strategi dan kesabaran dalam investasi reksadana.
Jika Anda membaca sampai bagian ini, kami anggap Anda sudah siap untuk memulai investasi di reksadana. Namun, ada beberapa tips yang ingin kami bagikan kepada Anda.
Jika ingin melakukan investasi reksadana, langkah yang perlu Anda lakukan sama seperti membuka rekening bank.Anda hanya perlu mengisi formulir yang tersedia, dan membawa identitas diri yang diakui di Indonesia. Selain itu, tentu saja Anda harus menyiapkan dana investasi sesuai dengan keinginan Anda.Selanjutnya, semua dokumen itu akan diserahkan kepada Manajer Investasi secara langsung maupun melalui agen penjual.Saat ini Anda juga bisa melakukan pembukaan rekening investasi reksadana secara online melalui aplikasi-aplikasi terkait.
Seperti yang kita bahas dalam bagian NAB, nilai uang Anda akan ditranformasikan ke dalam bentuk NAB yang berlaku pada hari itu. Anda bisa mengecek NAB pada hari itu melalui internet.
Cut-Off Time ini biasanya pada pukul 12.00-13.00 WIB. Jika Anda melewati waktu ini maka nilai transaksi Anda akan menyesuaikan NAB pada hari berikutnya.
Jika sudah melakukan pembelian, Anda akan menerima surat konfirmasi dari Bank Kustodian sebagai bukti kepemilikan. Konfirmasikan jika setelah melakukan pembelian Anda belum menerima surat ini.
Itulah beberapa pengetahuan yang perlu Anda ketahui sebelum memulai investasi reksadana. Jika Anda mengalami kesulitan dalam memutuskan investasi reksadana yang tepat. Kami sarankan Anda menghubungi kami.